Tajuk: Perjuangan Nabi Isa

Pengenalan
Seperti yang kita tahu allah maha berkuasa. Hanya dia sahaja yang dapat melakukan apa sahaja diluar jangkaan kita dan allah jugalah yang telah menjadi sekalian alam serta mencipta manusia dari pelbagai cara yang kita yang tidak dapat lakukan. 

Namun, kelahiran Nabi Isa amat berbeza berbanding dengan para nabi lain. Nabi Isa hanya manusia biasa dan dilahirkan seperti manusia lain. Tetapi kelahiran Nabi Isa adalah berbeza seperti nabi isa dilahirkan tanpa berbapa dengan kuasa Allah Subhanahu wa ta’ala. Ibunya bernama Siti Maryam seorang wanita yang solehah, tekun beribadah, berakhlak mulia, dan sabar menghadapi dugaan. Nabi dibesarkan dengan penuh kasih sayang dan iberi ilmu secukupnya. 

Dari kecil lagi Nabi Isa telah diberi keistimewaan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Baginda boleh bercakap membela ibunya yang diejek kerana melahirkan tanpa bapASeudh diangkat menjadi rasul, baginda boleh mengubati segala jenis penyakit seperti boleh menghidupkan orang yang sudah mati, buta dan sebagainya dengan keizinan Allah Subhanahu wa ta’ala. 

Selain daripada itu, kaumnya juga menentang dan cuba hendak membunuh Nabi Isa dengan menyalib di batang kayu. Namun ketika itu baginda digantikn dengan orang yang mempunyai rupa seiras seperti Nabi Isa dan telah diangkat ke langit. 

Kisah Kelahiran Nabi Isa

Kisah kelahiran Isa berawal dari dari Maryam binti Imran. Sejak Maryam lahir, ayahnya sudah meninggal, lalu ia dirawat oleh nabi Zakaria. Maryam mengasingkan diri dari sanak keluarga ke suatu tempat sebelah timur Baitul Maqdis untuk beribadat. 
Dalam ibadahnya, Maryam memasang takbir untuk menutupinya dari dunia luar. Saat itulah datang di hadapannya malaikat Jibril untuk menyampaikan berita dari Allah bahwa Maryam akan diberi seorang anak yang suci. 

Maryam bingung karena dirinya belum disentuh sekalipun oleh laki-laki, Jibril menerangkan bahwa hal tersebut adalah perkara mudah bagi Allah, sebagai bukti kekuasaan Allah, dan merupakan hal yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kemudian Maryam hamil dan pergi mengasingkan diri ke suatu tempat yang jauh. 

Kisah kehamilan Maryam telah diterangkan melalui Al-Quran, Surah Ali-Imram, Ayat 16-21 :
16. Bacakanlah hai rasul kisah Maryam yang tersebut dalam Al Qur'an ini, ketika ia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat sebelah timur Baitul Maqdis untuk beribadat. 

17. Dipasangnya tabir untuk menutupinya dari dunia luar. Maka Kami utus Jibril utusan kami kepadanya yang menjelma di hadapannya sebagai manusia yang sempurna. 

18. Lalu Maryam dengan rasa takut berkata: "Aku berlindung kepada Allah yang Maha Pengasih terhadapmu sekiranya jika kamu orang yang taqwa!" 

19. Jibril menjawab: "Aku ini utusan Tuhanmu untuk memberikan seorang anak yang suci kepadamu" 

20. Maryam bertanya: "Bagaimana aku dapat beroleh anak, sedangkan aku belum pernah disentuh oleh mana-mana lelaki, lagipula aku bukan wanita penzina" 

21. Jibril menjawab: "Ya begitulah! Tuhanmu berfirman: "itu perkara mudah bagi-Ku! Kami lakukan itu untuk Kami jadikan bukti kepada manusia atas kekuasaan Kami, dan sekaligus sebagai rahmat pula dari Kami. Peristiwa itu adalah hal yang sudah ditetapkan lebih dahulu dalam ilmu Tuhan yang azaly" 

22. Maka Maryam pun Hamil. Lalu ia mengasingkan diri dengan kandungannya ke tempat yang jauh. 

Saat Maryam merasakan akan melahirkan ia bersandar pada sebuah pohon kurma, lalu lahirlah Isa Atau "YASHU" dalam bahasa ibrani. Isa yang baru saja lahir sudah dapat berbicara, ia membesarkan hati ibunya dengan mengatakan bahwa Allah telah menjadikan seorang anak yang mulia yang lahir dari rahim Maryam. Lalu Allah memerintahkan kepada Maryam supaya menggoyangkan sebuah pohon kurma agar berjatuhan buahnya untuk dimakan, serta bila ada orang yang menanyakan tentang persoalan anaknya, maka Maryam harus mengatakan bahwa ia sedang bernazar untuk berpuasa tidak berbicara kepada manusia manapun pada hari ini. 

Kemudian maryam membawa anaknya pulang ke kaumnya, namun kaumnya menyangka Maryam telah melakukan hal yang keji, dan menanyakan dari dari mana asal anaknya tersebut. Saat itu yang menjawab semua pertanyaan adalah Isa sendiri yang kala itu masih bayi, 
seperti yang dijelaskan dalam al Qur'an surat Maryam ayat 27 sampai 34; 

27. lalu Maryam pulang kepada kaumnya sambil menggendong bayinya. kaumnya berkata: "Hai Maryam! kau telah melakukan perbuatan yang amat keji" 

28. Hai saudara perempuan Harun! Ayahmu sekali kali bukanlah lelaki yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang penzina, lalu dari manakah kamu mendapat bayi tersebut?" 

29. Lalu Maryam mengisyaratkan agar mereka berbicara dengan bayinya. Mereka bertanya: "Bagaimana kami kan berbicara dengan bayi yang masih dalam ayunan?" 

30. Sang bayi (Isa) berkata: "Aku adalah seorang hamba Allah, Dia akan memberiku al Kitab (Injil), dan akan menjadikan aku seorang nabi, 

31. dan Dia akan menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada, dan diperintahkan-Nya aku mengerjakan solat dan menunaikan zakat selama aku masih hidup, 

 32. Serta berbakti kepada ibuku. Sebaliknya Ia tidak menjadikan aku seorang yang sombong dan lagi celaka. 

 33. Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadaku pada hari aku dilahirkan dan pada hari aku diwafatkan serta pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". 

KENABIAN ISA Subhanahu wa ta’ala 
Sejak dari masa kecil lagi, Isa telah menunjukkan sifat-sifat kelebihan di atas sesama kawan-kawan yang sebaya dengannyASelain itu, tingkah lakudan tindak tanduknya didalam pergaulan lain daripada bias yang dilakukan oleh kanak-kanak yang seusia dengannya. 
Pada umurnya 8 tahun, Isa telah dikhatan sesuai dengan ketantuan syariat Musa dan pada usia 12 tahun pula, isa telah dibawa ke Baitulmadis. Di sana, ia mengunakan semua waktunya dengan menuntut ilmu dan menghadiri majlis pertemuan-pertemuan para pendeta dan alim ulama. 
Setelah mencapai usia 30 tahun Nabi Isa telah menerima tugasan berat yang diberi oleh Allah kepadanya iaitu tugas kenabian dan rialah yang diamanat oleh Allah kepadanya untuk disampai kepada Bani Israel yang telah jauh menyimpang ke arah kesesatan dari agama yang disampai oleh Nabi Musa. 
Suatu hari, ketika mencapai usia 30 tahun, bersama ibunya Siti Maryam, Nabi Isa AS pergi ke Bukit Zaitun- sebuah bukit yang menjadi saksi beberapa peristiwa kenabian. Di sanalah, melalui peristiwa yang amat menggetarkan, Nabi Isa AS menerima wahyu dari Allah Subhanahu wa ta’ala berupa kitab iaitu Kitab Injil, sebagai pertanda bahwa ia telah diangkat sebagai Nabi. 

Apabila Isa telah diangkat menjadi Nabi, lalu isa pon berkata “Ibu, hamba telah di utus oleh Allah ke Bani Israel. Untuk menjalankan tugas ini hamba harus melalui jalan yang penuh perjuangan, penderitaan, dan kesewenang-wenangan. Oleh karena itu harap maklum jika hamba tidak selalu dapat mendampingi dan melayani ibu, ” katanya. 

Maryam pon berkata “Sejak engkau masih dalam kandungan, ibu sudah mengetahui tugas yang akan engkau laksanakan, Maka agungkanlah nama Tuhanmu. ”
Firasat Nabi Isa AS bahwa perjuangannya akan penuh penderitaan, ternyata benar, meski sudah menunjukkan, bahkan membuktikan, ia adalah seorang Nabi. 

Antara bukti yang yang telah diterangkan didalam al quran; 
• Boleh bercakap semasa bayi
• mengetahui perkara ghaib
• boleh menhidupkan burung daripada tanah
• boleh menyembuh orang yang buta penglihatan dan boleh menghidupkan manusia yang mati

BERDAKWAH KEPADA BANI ISRAEL
Setelah sampai masanya, Allah memerintahkan Nabi Isa AS. supaya mengajak manusia menyebah Allah yang Esa. Maka keluarlah Nabi Isa menemui Bani Israel dan berkata kepada mereka :
 "Sesungguhnyaaku adalah utusan Allah kepada kamu. Aku mengajak kamu supaya taat kepada Allah yang Esa, mengerjakan amalan soleh dan meninggalkan pekerjaan yang hina an maksiat yang sangat dimurkai Allah "
Bani Israel tidak mendengar kata-katanya bahkan mereka mempersenda-sendakan pula. Nabi Isa memberitahu mereka bahawa baginda datang membawa mukjizat dari Tuhan. Iaitu boleh membuat burung daripada tanah dan akan menjadi hidup dengan keizinan Allah. Selain itu, menyembuhkan orang yang buta dan orang yang menghidap penyakit sopak atau kusta dan menghidupkan orang yang mati dengan izin Allah. Boleh memberitahu apa yang dimakan dan disimpan di rumah. 
Bani Israel dengan sifat degil dan angkuh tetap tidak percaya akan bukti yang telah ditunjukan. Mereka bahkan menolak dan melancarkan fitnah keji, dengan menuding bahwa bahwa Isa adalah Nabi palsu. Mereka berusaha menjatuhkan waibawa dengan meminta agar Nabi Isa menunjukkan mukjizat di depan umum. Buat Nabi Isa hal itu tentu bukan masalah berat. 

Kisah Hidangan Dari Langit
Suatu hari Nabi Isa AS. berkata kepada kaumnya, “Berpuasalah kamu sekalian selama 30 hari, kemudian mintalah kepada Allah apa-apa yang kamu hajati. Allah pasti akan makbulkan permintaan kamu itu. ”
Mendengar arahan itu, mereka pun berpuasalah. Setelah genap 30 hari, mereka berjumpa dengan Nabi Isa lalu berkata, “Hai Isa, kami telah buat apa yang kamu suruh. Buktikanlah Allah itu Maha Memberi. ”
“Mohonlah kepada Allah, ” jawab Nabi Isa. 
Segera mereka berdoa kepada Allah. Seketika kemudian datanglah para malaikat kepada mereka dengan membawa meja makan. Di atas meja itu terhidang tujuh roti dan tujuh jenis lauk. Setelah malaikat itu pergi, kaum Nabi Isa pun membahagi-bahagikan makanan itu. Yang menghairankan ialah orang yang terakhir memakan hidangan itu dapat makan seperti orang yang pertama. 
Di hari lain pula, ketika Nabi Isa AS. selesai sembahyang sunat dua rakaat, beliau telah berdoa kepada Allah. Tiba-tiba turunlah hidangan berwarna merah dari langit, diapit oleh dua awan. Hidangan turun di hadapan Nabi Isa dan kaumnya. Melihatkan kejadian itu Nabi Isa AS. menangis lalu berdoa: “Ya Allah, jadikanlah diriku termasuk orang-orang yang bersyukur dan jadikanlah hidangan ini sebagai rahmat dan janganlah Engkau jadikan hidangan ini sebagai bencana dan seksa. ”
Kemudian Nabi Isa AS. mengerjakan sembahyang sunat lagi. Setelah selesai baginda pun berkata sambil menangis: “Siapa di antara kamu ini yang paling bagus amalannya, berdirilah dan bukalah hidangan dan mulakan memakan hidangan ini. ”
Berkata Syam`un, yang menjadi pemimpin orang-orang Hawariyyin: “Engkau adalah orang yang paling layak membuka hidangan itu. ”
Sekali lagi Nabi Isa AS mengerjakan sembahyang sunat, kemudian barulah baginda membuka hidangan tersebut dengan menyebut nama Allah. 
Didapati ada seekor ikan panggang yang dihiasi dengan berbagai-bagai jenis sayur. Terdapat juga lima ketul roti. Di atas roti yang pertama ada buah zaitun, di atas roti yang kedua ada madu, roti ketiga ada minyak samin, roti yang keempat ada keju dan di atas roti yang kelima ada abon. 
“Ya Nabi Isa, hidangan itu dari makanan dunia ataupun dari makanan akhirat?” tanya Syam`un. 
“Tidak dari keduanya, tapi hidangan ini Allah ciptakan untuk kamu sekalian sebagaimana yang kamu mahukan. Oleh itu bersyukurlah, insya-Allah Dia akan menambahkan lagi anugerah-Nya kepada kamu, ” jawab Nabi Isa AS. 
Dikatakan hidangan dari langit itu telah turun selama 40 hari, tetapi tidaklah turun setiap hari. Yang mengkagumkan ialah sesiapa memakan hidangan itu pasti mendapat keberkatannya. Misalnya orang yang sakit, segera akan sihat wal`afiat, dan jika orang-orang miskin memakan hidangan itu, menjadi kaya selama hidupnya. 
Inilah salah satu mukjizat yang dikurniakan oleh Allah kepada kekasih-Nya Nabi lsa AS. 

Kisah Riwayat Nabi Isa Diangkat Ke Langit
Berdasarkan kepada ayat yang sama, sebahagian kecil umat Islam pula yang berpendapat bahawa Nabi Isa AS. diselamatkan dari kematian di tiang salib, kemudian telah wafat sewajarnya bagi manusia, dengan demikian darjat baginda telah ditinggikan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala dengan terhindar dari kematian di tiang salib. 
Walaubagaimanapun, sebilangan besar umat Islam mempercayai Nabi Allah iaitu Isa telah diangkat beserta dengan jasad-jasadnya sekali ke Sisi-Allah. Hal ini berdasarkan kepada peristiwa yang berlaku ketika Nabi Allah Isa bersama kaum Hawariyyun (12 orang) menjamah makanan moreh terakhir bersama dalam peristiwa Hidangan Dari Langit. Pada waktu itu Nabi Isa ada menyebutkan yang salah seorang dari kaum Hawariyyun akan mengkhianatinya. 
Dan tatkala ketika Nabi Isa bersama dengan kaum Hawariyyun di (Taman Gethsemane, Baitul Maqdis, Jerusalem) selepas makan moreh (untuk bertahannuth, bertaqarrub, bertasbih, dan berdoa kepada Allah), maka datang salah seorang dari kaum hawariyyun itu iaitu pengikut setia Nabi Isa bernama Yahuda kepada Penguasa dan memberitahu tentang bila dan dimanakah pihak mereka boleh menangkap Nabi Isa. 
Apabila Penguasa mengetahui perkara tersebut, maka Penguasa telah mengarahkan pihaknya mengirim sepasukan tentera dengan bersama orang munafiq iaitu Yahuda itu sebagai penunujuk jalan ke tempat dimana Nabi Isa sedang bersembunyi bersama anak muridnya. Apabila rumah Nabi Isa dikepung oleh pihak berkuasa, maka keluarlah berlari anak murid Nabi Isa dari rumah Nabi Isa. Pada masa itulah, Allah Yang Maha Tinggi dan Terpuji serta kasih kepada Rasul dan hambanya, Allah telah menyelamatkan Nabi Isa ke langit dan serta merta menukarkan paras rupa Yahuda supaya seiras dengan raut wajah Nabi Isa. Apabila tentera Rom mendapati bahawa orang yang keluar dari rumah itu adalah berparas rupakan seseorang yang mirip dengan Isa putera Maryam, mereka menangkap Yahuda dan dibawa ke muka pengadilan supaya dapat disalibkan. 
Maka Ia dibawa ke tanah lapang an disalibkan di tengah-tengah teriakan dan sorakan rakyat yan menyaksikan. Tiada seorang pon dari para penoton tersebut yang menyangka bahawa yang disalibkan tu adalah Isa sendiri, padahal orang yang disalibkan itu adalah Yahuda yang menyerupai dan mempunyai persamaan rupa, bentuk badan dan warna kulit. Dengan demikian maka Nabi Isa telah diselamatkan oleh Allah dari kejahatan orang-orang Yahudi itu dan diangkat beliau ke sisi Allah sebagaimana yang telah dikisahkan didalam Al-Qurannulqarim. 

Diriwayatkan bahawa selepas 6 tahun Nabi Isa diangkat ke langit, maka wafatlah Siti Maryam, Ibu Isa, dalam usia 50 tahun an dimakam digereja di Baitulmaqdis yang terkenal dengan gereja "Jasmaniah". 

Nabi Isa Akan Diturunkan Kembali Ke Bumi
Nabi Isa as. sehingga kini masih hidup dan hanya Allah Subhanahu wa ta’ala saja tahu dimana Nabi Isa ditempatkan. Dari keterangan hadis Nabi Muhammad saw. diceritakan bahawa menjelang hari kiamat / akhir zaman, Nabi Isa akan di turunkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala dari langit ke bumi 
Peristiwa itu tergambar dari hadis berikut :
• “Tidak ada seorang nabi pun antara aku dan Isa dan sesungguhnya ia benar-benar akan turun (dari langit), apabila kamu telah melihatnya, maka ketahuilah; bahwa ia adalah seorang laki-laki berperawakan tubuh sedang, berkulit putih kemerah-merahan. Ia akan turun dengan memakai dua lapis pakaian yang dicelup dengan warna merah, kepalanya seakan-akan meneteskan air walaupun ia tidak basah”. (HR Abu Dawud)
• “Sekelompok dari ummatku akan tetap berperang dalam dalam kebenaran secara terang-terangan sampai hari kiamat, sehingga turunlah Isa Ibn Maryam, maka berkatalah pemimpin mereka (Al Mahdi) : “ Kemarilah dan imamilah shalat kami”. Ia menjawab; ”Tidak, sesungguhnya sebagian kamu adalah sebagai pemimpin terhadap sebagian yang lain, sebagai suatu kemuliaan yang diberikan Allah kepada ummat ini (ummat Islam)”. (HR Muslim & Ahmad)
• “Tiba-tiba Isa sudah berada diantara mereka dan berkumandangkanlah solat, maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi imam solat) wahai roh Allah. ” Ia menjawab:”Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah dia yang mengimami solat kamu”. (HR Muslim & Ahmad)
Hal pertama yang dilakukan Nabi Isa setelah turun dari langit adalah menunaikan solat sebagaimana yang dijelaskan oleh hadis-hadis di atas. Nabi Isa akan menjadi makmum dalam solat yang diimamkan oleh Imam Mahdi. 
Adapun lokasi turunnya Nabi Isa dijelaskan oleh Rasulullah saw. dalam sebuah hadist berikut :
• “Isa ibn Maryam akan turun di ‘Menara Putih’(Al Mannaratul Baidha’) di Timur Damsyik”. (HR Thabrani dari Aus bin Aus)

Kedatangan Nabi Isa akan didahului oleh keadaan dunia yang dipenuhi kezaliman, kesengsaraan & peperangan besar yang melibatkan seluruh penduduk dunia, setelah itu kemunculan Imam Mahdi yang akan menyelamatkan kaum muslimin, kemudian kemunculan dajjal yang akan berusaha membunuh Imam Mahdi, setelah dajjal menyebarkan fitnahnya selama 40 hari, maka Nabi Isa akan diturunkan dari langit untuk menumpaskan dajjal

Kewafatan Nabi Isa
Janji Allah pasti berlaku pada semua hambanya, semua yang bernyawa pasti akan mati, begitu juga Nabi Isa as.. Setelah menjadi pemimpin yang adil di akhir zaman, Allah Subhanahu wa ta’ala. akan mewafatkan Nabi Isa. Hanya Allah Subhanahu wa ta’ala saja yang tahu bila dan dimana Nabi Isa akan diwafatkan. Setelah wafatnya Nabi Isa as. dunia kemudian akan mengalami kiamat. 

Ustaz Abd Aziz bin Harjin
Pensyarah Tamadun Islam
Universiti Teknologi MARA Perlis
013-400-6206, 011-1070-4212
http://abdazizharjin.blogspot.com