Tajuk: Abdul Rahman Al Sufi Pakar Astronomi

PENDAHULUAN
Sejarah dalam bidang Astronomi sebenarnya telah diasaskan oleh pakar Islam. Ilmu Bintang di dalam Al-Quran telah menjadi dorongan yang kuat kepada orang Arab yang cenderung dengan ilmu tersebut. 

 Antara tokoh astronomi Islam yang terkenal, ialah Al- Sufi. Nama asalnya ialah Abd Rahman ibnu Abu Al-Hussin Al Sufi. Beliau di kenali dengan nama Azophi di dunia barat. 

Diantara hasil tulisan beliau yang amat terkenal ialah Kitab “ Al-Kawakib As- Sabit Al-Musawwar” yang menerangkan tentang kedudukan buruj bintang. 

Al-Sufi juga adalah saintis pertama yang menerangkan tentang kewujudan bulan dan galaksi di angkasaraya. Al-Sufi juga telah membetulkan senarai bintang Ptolemy dan melakukan anggaran magnitud. 

Al-Sufi juga menulis mengenai astrolab dan mencari beberapa kegunaan mengenainya. Beliau menerbitkan bukunya yang terkenal ‘Book of Fixed Stars’ pada tahun 964. Dalam keterangan dan gambar mengenai Andromeda, beliau memasukkan ‘A Little Cloud ’yang sebenarnya adalah Andromeda Galaxy M31. 

Bukunya Kitab al-Kawatib al-Thabit al-Musawwar merupakan hasil karya yang unggul dalam astronomi stellar. Bukunya boleh didapati dalam Bahasa Arab dan diterjemah dalam Bahasa Perancis oleh Schjellerup dan ia dikatakan penting sehingga kini bagi kajian pergerakan dan kepelbagaian. 

Disebabkan sumbangannya yang besar dalam bidang astronomi, sebuah kawah di bulan dinamakan Kawah Azophi yang mempunyai diameter 47. 0 kilometer dalam sembilan bahagian peta bulan dan terletak 22. 1 Selatan 12. 7 timur. Bear dan Madler dalam tugasannya terkenal Der Mond pada 1837 menyebut kawasan permukaan bulan sempena nama al-Sufi (Azophi). 

Al-Sufi dikagumi, disegani dan dihargai bukan sahaja oleh umat Islam malah barat juga banyak merujuk kepada tulisan-tulisan beliau. 

Sarjana Barat banyak mengambil ilmu daripada Sarjana Islam dengan menterjemahkan buku-buku karangan mereka. 

Latar Belakang Abdul Rahman Al Sufi:

Abd ar-Rahman bin Umar al-sufi Abul Husayn lahir di Rayy Persia pada tanggal 14 Muharram 291 H/5 Desember 903 M. Beliau hidup di bawah pemerintahan Adud al-Dawla. Bahkan beliau tinggal di istana raja yang bertempat di Isfahan, Persia. Pada masanya beliau dikenal sebagai seorang astronom cemerlang dan merupakan salah satu cendikiawan kebanggaan sang maharaja di antara "tiga bintang". Dua lainnya adalah al-Farisi seorang ahli tata bahasa dan Ibnu al-Alam seorang pakar tentang tabel-tabel astronomi. 

Pekerjaan beliau adalah menerjemahkan dan memperluas karya-karya astronom Yunani, terutama "Almagest" dari Ptolemaios, serta melakukan koreksi terhadap daftar bintang Ptolemy. Bahkan beliau mendapat posisi sebagai penterjemah utama Astronomi Helenistik yang telah berpusat di Alexandria ke dalam bahasa Arab. Hal terbesar yang beliau lakukan adalah menghubungkan nama-nama bintang menurut penelitian yunani dan bangsa arab, serta rasi bintangnya. 

Abd ar-Rahman bin Umar al-sufi Abul Husayn wafat pada tanggal 13 Muharram 376 H/25 Mei 986 M, di Shiraz, Iran. 

KARYA TERKENAL ABDUL RAHMAN AL SUFI:
Karya as-Sufi yang paling terkenal adalah Kitab al-Kawakib ats-Tsabit al-Musawwar, sebuah katalog bintang yang dibuat berdasarkan pengamatannya sendiri. Katalog ini merupakan atlas bintang pertama yang membahas tentang nebula pada rasi Andromeda, sekaligus atlas bintang paling penting karena mengungkap sejumlah perubahan yang dialami beberapa bintang utama dalam waktu sepuluh abad. As-Sufi mendedikasikan buku yang ditulisnya sekitar tahun 965 (355 H) ini kepada Buyld Emir Adud al-Dawla. 

Kitab al-Kawakib ats-Tsabit al-Musawwar adalah salah satu manuskrip berilustrasi paling tua yang mengupas beberapa temuan Ptolomeus. Ilustrasinya dibuat begitu menarik untuk menggambarkan konstelasi atau tatanan bintang yang terlebih dahulu telah disusun oleh Utarid bin Muhammad. Namun, ada pula sumber lain yang menyebutkan bahwa Kitab al-Kawakib ats-Tsabit al-Musawwar adalah buku terjemahan dari sejumlah naskah ilmiah Yunani, seperti Almagest karya Ptolomeus. Jika keduanya dibandingkan, karya astronomi Yunani yang penuh simbol-simbol astronomi memang hampir mirip dengan tatanan bintang dalam buku karya as-Sufi tersebut. Namun jika diperhatikan lebih seksama, terlihat bahwa ilustrasi tatanan bintang tersebut berwujud figur tokoh terkemuka yang dibentuk dari rangkaian sejumlah titik merah. Kini, manuskrip awal karya as-Sufi tersebut masih tersimpan di Perpustakaan Bodleian, setelah sebelumnya disalin, diilustrasi kembali, dan dikaligrafi oleh salah satu putra as-Sufi (1009 - 1010). 

Selain karya di atas, masih banyak karya as-Sufi yang diilustrasi kembali dengan gaya dan judul yang berbeda sesuai perkembangan zaman. Sebuah teks dan terjemahan kata pengantaraannya pernah diterbitkan oleh Caussin de Parceval dengan judul Notices at Extraits, sedangkan oleh H. C. F. C. Schjellerup dengan judul Description des Etoiles Fixes par Abd al-Rahman as-Sufi (St. Petersburg, 1874). Pada tahun 1953, naskah yang sama diterbitkan dalam bahasa Arab, setelah manuskripnya yang berada di Paris disunting terlebih dahulu oleh M. Nazamuddin. 

As-Sufi juga pernah menulis sebuah buku pegangan tentang astronomi dan astrologi, serta sebuah risalah tentang astrolobe. Selain menulis, as-Sufi juga pernah membuat sebuah peta bumi dari bahan perak. Ia mempersembahkan peta ini untuk Raja Adud al-Dawla. Kini, peta tersebut tersimpan di Perpustakaan Istana Dinasti Fatima di Kairo. 

SUMBANGAN ABDUL RAHMAN AL SUFI
1. Mengidentifikasi "The Large Magellanic Cloud" yang pada waktu itu hanya boleh dilihat di daerah Yaman. Dan baru boleh dilihat di daratan eropa setelah pelayaran Magellan di abad ke-16. 
2. Beliau merupakan pengamat pertama perihal galaxy andromeda pada tahun 964 M. 
3. Meneliti tentang eliptika pesawat yang cenderung terhadap ekuator langit. 
4. Perhitungan yang sangat akurat tentang perhitungan masa tahun tropis. 
5. Beliau mengamati dan menggambarkan bintang-bintang, posisinya, besarnya bahkan sampai warnanya. Untuk setiap rasi beliau menyediakan dua gambar. Satu gambar terlihat dari bagian luar dan satu gambar yang lain terlihat dari bumi. 
6. As-Sufi juga merupakan seorang yang paling pertama yang mendeskripsikan lebih dari 1000 perbedaan astrolabe, seperti: astronomi, navigasi, survey, ketepatan waktu, kiblat dan lain sebagainya. Dan masih banyak lagi hasil hasil perjuangan beliau yang belum bisa disebutkan. 
7. Beliau merupakan salah seorang astronom yang sangat terkenal. Salah satu karya beliau yang menjadi masterpiece adalah Kitab Suwar al-Kawakib al-Thabita dan dalam bahasa inggrisnya berjudul Fixed Star (antara tahun 903 dan 986). Buku ini mendeskripsikan perihal tata letak bintang-bintang yang selalu pada posisinya. 

KARYANYA DIJADIKAN PANDUAN BAGI ORANG BARAT:
Menurut sumber Islam dan Muslim Art, bahwa kitab astronom ini merupakan terjemahan dan adaptasi dari sejumlah naskah-naskah ilmiah unani semisal "Almagest" dari Ptolemaios, "Farnese Atlas" dan "Phenomena" nya Aratus. Di dalam buku ini disajikan pula dalam bentuk penampilan figur atau tokoh-tokoh terkemuka yang ditandai dengan titik-titik merah sebagai tanda bintang-bintang. 

Manuskrip awalnya masih bisa kita temukan di perpustakaan bodleian. Manuskrip itu disalin, diilustrasi dan dikaligrafi oleh putranya sendiri pada tahun 1009-1010. Teks dan terjemahan kata pengantarnya pernah diterbitkan oleh Caussin de Perceval, dengan judul "Notices at Extraits" juga oleh H. C. F. C. Schjellerup dengan judul "Description des etoiles par Abd Al-Rahman as-Sufi", St. petersburg 1874. 

Karya-karya lainnya yang masih ada, antara lain berupa sebuah buku pegangan (handbook) tentang astronomi dan astrologi. Adapula sebuah risalah mengenai penggunaan astrolabe. Sebuah peta bumi terbuat dari perak buatannya yang dipersembahkan kepada sang raja Adud Dawla juga telah dimuseumkan dalam perpustakaan Istana Dinasti Fatima di Kairo. 

KESIMPULAN:
Yang penting bagi kita adalah bagaimana kita mampu mewarisi semangat mereka dalam mempelajari ilmu pengetahuan di alam semesta dengan dorongan dan semangat Islam serta menjadikan segala aktivitI keilmuan tersebut sebagai ibadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Dengan demikian, ummat Islam sebagai rahmatan lil’alamin dapat turut serta menyumbangkan karyanya bagi kemajuan peradaban dunia. 

RUJUKAN:
1. Dr Muhammad Hanafi (2010). ILMUWAN ISLAM. Terbitan Seribu Dinar SDN BHD
2. Ramli Awang (2003). FALSAFAH SAINS DAN TEKNOLOGI. Kuala Lumpur: PTS
3. Shaharir Mohamad Zain (1985). PENGENALAN TAMADUN ISLAM DALAM SAINS DAN TEKNOLOGI. Kuala Lumpur. Dewan Bahasa Dan Pustaka. 
4. Sulaiman Nordin (1995). SAINS MENURUT PERSPEKTIF ISLAM. Kuala Lumpur. Dewan Bahasa Dan Pustaka. 

Ustaz Abd Aziz bin Harjin
Pensyarah Tamadun Islam
Universiti Teknologi MARA Perlis
013-4006-206, 011-1070-4212
abdazizharjin.blogspot.com